Minggu, 08 Agustus 2010

The Kite Runner


The kite runner adalah sebuah film yang menceritakan kisah seorang anak bernama Amir yang berteman sangat akrab dengan Hassan, anak dari pelayan di rumahnya. Amir merupakan anak dari suku Pashtun yang merupakan matoritas di Afganistan dan Hassan merupakan anak dari suku Hazara yang merupakan suku minoritas di Afganistan.
Amir dan Hassan bersahabat dekat sejak mereka kecil. Hassan sudah dianggap anaknya sendiri oleh baba (ayah) Amir. Hubungan Amir dan Ayahnya memang kurang begitu baik Karena ayahnya merasa kecewa pada amir yang tidak bisa membela dirinya sendiri.

Suatu ketika Assef, anak yang lebih tua dari Amir, nakal, dan sadis menyalahkan Amir karena berteman dengan seorang hazara. Namun hassan berdiri di depan amir sambil mengacungkan katapelnya pada Assef untuk membela Amir. Assef pun kesal dan berkata akan menuntut balas. Amir merasa bahwa baba menyalahkan dia atas kematian ibunya ketik melahirkannya dulu. Rahim Khan (sahabat baba) lah yang selalu menghibur Amir jika dia bermasalah dengan ayahya. Rahim Khan adalah orang yang paling mengerti Amir.
Hassan adalah seorang pengejar layangan yang sangat handal. Dia bisa mengetahui dimana layangan akan mendarat tanpa melihat ke arah layangan tersebut. Suatu hari Amir berhasil memenangkan turnamen layangan dan Hassan pun berlari mengambilkan layangan terakhir yang putus untuk Amir sambil berkata “for you, a thousand times over”. Namun, Hassan pun tertangkap oleh Assef dan dua orang temannya yang menginginkan layangan terakhir tersebut. Hassan pun mempertahankan layangan terakhir tersebut untuk Amir. Karena Hassan tidak mau menyerahkan layangan tersebut, Assef pun melakukan tindakan yang tidak beradap terhadap Hassan. Amir menyadari bahwa Hassan terlalu lama dan menyusulnya, namun ketika dia mendengar suara Assef dia pun bersembunyi. Dia menyaksikan suatu tindakan tak beradab yang dilakukan oleh Assef terhadap Hassan namun tidak berusaha menolong Hassan. Dia pun pulang dengan perasaan bersalah karena tidak bisa membela sahabatnya. Sejak saat itu, amir dan Hassan tidak pernah lagi terlihat bersama. Amir merasa bersalah pada dirinya sendiri, Hassan dan baba, dan juga merasa takut jikalau baba lebih menyayangi Hassan daripada dia sendiri.

Amir berusaha membuat Hassan meninggalkan rumah dengan menuduhnya mencuri jam tangan hadiah ulang tahunnya yang diberikan oleh baba. Amir tahu kalau bagi babanya hanya ada satu dosa, yaitu mencuri. Dia berharap dengan begitu baba akan langsung mengusir Hassan dan ayahnya. Namun, baba malah memaafkan Hassan dan ayahnya. Namun hassan dan ayahnya akhirnya meninggalkan rumah atas kehendak mereka sendiri. Mereka pun pindah ke hazarajat dimana tidak akan ada yang mengolok mereka karena disana adalah perkampungan hazara.

Beberapa tahun setelah peristiwa tersebut, terjadilah invasi Soviet ka Afganistan, lalu Amir dan baba pun meninggalkan Afganistan menuju Pakistan dan lalu pindah ke Amerika. Di amerika Amir meanjutkan pendidikannya dan menjadi seorang penulis. Dia lalu menikah dengan seorang gadis Afganistan bernama Soraya. Tak berapa lama setelah menikah, baba meninggal.

Amir mendapat telepon dari Rahim Khan di Pakistan yang mengabarkan bahwa dia sakit dan menyuruh Amir untuk pulang ke Afganistan untuk menjemput seorang anak hazara yang ternyata adalah anak dari Hassan. Dari ahim Khan, Amir tahu bahwa Hassan dan istrinya telah meninggal. Dan meninggalkan seorang anak bernama Sohrab, nama tokoh cerita yang sering diceritakan Amir kepada Hassan ketika masa kanak-kanak mereka dulu. Amir pun akhirnya tahu bahwa ternyata dirinya dan Hassan ternyata adalah saudara seayah. Baba menghamili Istri Ali, pelayannya sendiri, dan lahirlah Hassan seorang keturunan Hazara.

Amir pergi ke Kabul yang saat itu dikuasai oleh Taliban. Dia akhirnya mengetahui bahwa Sohrab berada dibawah kekuasaan seorang laki-laki penguasa Taliban. Dia pun membuat janji bertemu dengan orang tersebut yang ternyata adalah Assef. Assef ternyata telah melakukan hal yang sama pada Sohrab seperti yang dilakukannya pada Hassan beberapa tahun silam. Dia mendandani Sohrab dan menyuruhnya menari untunk menghiburnya. Amir meminta agar Assef mengembalikan Sohrab padanya, namun Assef tidak mau dan terjadilah perkelahian antara Assef dan Amir. Lalu Sohrab mengarahkan katapel kearah Assef dan mengenai mata kirinya. Lalu Amir dan Sohrab melarikan diri ke Pakistan. Amir lalu mendapati bahwa Rahim Khan telah meninggal dan memutuskan untuk membawa Sohrab ke Amerika dan mengadopsinya. Sohrab masih trauma dan hanya diam dalam beberapa hari di Amerika sampai Amir mengajaknya bermain layangan dan memperlihatkan trik yang paling disukai ayahnya, Hassan, untuk memutuskan layangan lawan. Saat itu Sohrab mulai tertarik dan memperlihatkan senyum pertamanya. Amir pun berlari mengejar layangan tersebut seraya berkata “for You, a thousand times over”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar