Refleksi Kunjungan ke Panti Tuna Ganda Palsi Gunung
Kunjungan ke Panti Tuna Ganda yang dilakukan pada hari Senin tanggal 29 November 2010 lalu menyisakan kesan yang mendalam bagi saya. Panti Tuna Ganda merupakan sebuah panti yang menampung orang dengan cacat ganda atau cacat secara mental dan fisik. Panti tersebut dihuni oleh lebih kurang 30 orang cacat dengan rentang umur antara 7 sampai 42 tahun.

Orang yang hidup di panti ini tidak hanya memiliki dua jenis cacat tapi bahkan ada yang sampai menderita tujuh kecacatan seperti mental retardation, cerebral palsy, microcephalus, tunarungu dan tunanetra. Penghuni panti ini dibagi atas tiga kategori yaitu mampu latih, mampu didik, dan mampu rawat. Sebagian penghuni panti ini berada pada kategori mampu rawat dimana mereka tidak dapat bergerak secara leluasa dan hanya dapat menjalankan aktivitasnya di tempat tidur. Sedangkan penghuni yang mampu latih dan mampu didik mampu menerima informasi dan meningkatkan kemampuannya dalam kehidupan. Merekapun dapat mengikuti kelas dan latihan yang diadakan setiap hari Senin sampai Jum’at di panti tersebut. Latihan yang mereka lakukan disini adalah latihan menggerakkan otot untuk melatih kelenturan alat gerak mereka. Latihan ini pada umumnya dilakukan oleh mereka yang menderita cerebral palsy yaitu mereka yang mengalami gangguan syaraf motorin dan Kontrol gerakan.
Dalam menghadapi orang-orang yang luar biasa ini, memang dibutuhkan keahlian khusus dan pengalaman yang banyak agar setiap orang dalam panti ini dapat mengembangkan potensi personal dan sosialnya sesuai dengan kapasitas yang ada dalam diri mereka. Selain itu dibutuhkan perlakuan yang khusus dan berbeda pada masing-masing orang. Meskipun mereka menyandang jenis kecacatan yang sama, belum tentu mereka membutuhkan jenis treatment yang sama karena setiap orang mempunyai pengalaman dan latar belakang yang berbeda-beda terhadap keterbatasan yang mereka miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar